Wartawan Sjbnews Kembali mencari Fakta Tentang Kasus Stunting Dilapangan.Agar Penggunaan Uang Negara Terlaksana Secara Transparan

- Jumat, 02 Agustus 2024, 12:20 PM

KERINCI, SJBNEWS.CO.ID- Wartawan Sjbnews perwakilan Kerinci"Dilas" Kamis 1 Agustus Kembali menggali Informasi di lapangan tentang kebenaran Stunting yang Heboh di beberapa Daerah dalam Kabupaten Kerinci,

Yang Di katakan Penangan Kasus Stunting yang di anggap Gerda terdepan harus di selesaikan oleh Pemkab Kerinci ,Masih Jadi Tanya Besar ?.

Kenapa bisa di Katakan Begitu ? Beberapa bulan belakangan ini perhatian Pemkab Kerinci terhadap Penanganan agar Penurunan kasus Stunting yang sedang menimpa masyarakat berpangsilan Rendah di Kabupaten Kerinci dapat teratasi.agar yang namanya Kasus Stunting tidak di alami warga lagi,itu tujuanya.

Untuk mewujudkan agar ibu Hamil,Bayi dan Belita tang Ekonominya katagori Rendah tidak terkena Penderita Stunting ,Hampir di setiap Acara Pejabat Bupati Kerinci ASRAF selalu .menekankan baik terhadap Kepala OPD Camat para Kades agar selalu memerhatikan warganya agar tidak terkena Stunting Lagi.kapan perlu Kadis harus nginap di tempat tersebut.

Bahkan Pj Bupati Pernah menyampaikan ,kapan Perlu Kepala OPD nya harus nginap ditempat warga yang terindikasi penderita Stunting,dengan tujuan agar warga tersebut tidak disebut penderita Stunting lagi.dengan ketegasan Pj Bupati dalam penangan Stunting tersebut ,dikatakan Pj Bupati Bahwa Kasus Penderita Stunting di Kabupaten Kerinci untuk Thun turun menjadi 15,5 Porsen,atau hanya tinggal 8,7 Porsen.

Untuk penangan Stunting kabupaten Kerinci adalah peringkat pertama penurun terendah dalam Propinsi Jambi,karena penderita Stunting di Kabupaten Kerinci Hanya tinggal 8,7 Porsen, atau sudah turun menjadi 15,5 Porsen.

Yang menjadi Tanda tanya,untuk melakukan Kiat penurunan penderita Stunting tersebut tentu saja Daerah maupun Negara harus mengeluarkan Anggaran yang besar untuk ini, berapakah Anggaran nya ....? Sampai saat ini Publik belum di beri tau,haruskah Pemkab kerinci transparan ke Publik tentang Anggaran tersebut.....?

Dari Hasil investigasi Wartawan Sjbnews Kamis 1 agustus di Beberapa Kecamatan dalam Kabupaten kerinci,kecamatan Siulak ,Air Hangat Barat dan Kecaman Depati Tujuh.

Seperti di kecamatan Siulak di Desa Plak Naneh ,Sjbnews ,Dilas menemukan Dua Orang Bayi pertumbuhan badan termasuk berat badan yang kurang, perkembangan Dua Bayi tersebut cukup memperhatikan,dua Bayi ini di Duga penderita Stunting,

Seperti MUHAMAD PADI warga RT I Plak Naneh,Mhd Padil sudah berumur 8 Bulan ,menurut Ibu kandung Mhd Padil bernama Lis Berat badan anaknya hanya 3,5 kilo Gram,seharusnya Padil sudah mempunyai berat Badan 6 sampai 7 kilo Gram ,

Ketika di tanya Wartawan Sjbnews tentang batuan apa saja yang pernah dia Dapat ,seperti makanan atau susu untuk membantu pertumbuhan badan anaknya Padil,Dijawab Lis Ibu Padil tidak pernah dapat Bantuan apa-apa apa,baik dari Desa maupun Dari Puskesmas.

Kemudian warga RT III juga Desa Plak Naneh bernama MHD Afiqri Aldiansyah Umur kurang lebih 13 bulan ,ia mempunyai Berat Badan menurut pengakuan Ibu Rahmayani.N bahwa anaknya seberat 7,1 kilo gram,seharunya berat badan Afig sudah 10 kilo gram,

Rahmayani.N ketika di tanya apa saja bantuan yang pernah dia dapat ,baik dari Desa maupun dari kecamatan (Puskesmas),Maupun dari Kabupaten,di jawabn ya tidak pernah dapat bantuan apa- apa,

Kemudian dari pantau Sjbnews juga di Desa Plak Naneh masih Ada Belita yang Diduga penderita Stunting yang mendapat perhatian Pemerintah,

Kemudian di Desa Koto Mebai kecamatan Air Hangat Barat,menurut sumber yang mengaku sebagai anggota Kader Posyandu yang tidak mau namanya disebut di media ,ia mengakui bahwa di Desa Koto Mebai tidak ada warga yang terkena Stunting,
Yang jadi Tanda tanya ,apakah anggaran untuk penangan kasus Stunting untuk Desa tersebut ( Koto Mebai) tersalurkan,atau anggaran tersebut di lenyapkan oleh Oknum saja....?

Kemudian di Desa Baru Air Panas,warga RT II bernama KENZO anak dari pasangan Webi dan Weka, pengakuan ibu Kenzo sudah berumur 3,10 bulan Berat badan cuman ll Kilo Gram ,dikatan Weka Bahwa KENZO cuman pernah di beri Volio ,Kacang Hijau pada waktu Posyandu saja,sedangkan untuk membeli makanan tambahan buat pertumbuhan anaknya ia kekurangan biaya karna suami bekerja sebagai buruh bangunan dengan 100.000 perhari ,ucap Weka.

Didesa Belui tinggi Kecamatan Depati Tujuh,Wartawan Sjbnews memperoleh Informasi dari warga tepatnya di ujung Desa tersebut,
Disalah satu warung Gorengan ,pada wartawan warga mengatakan bahwa di Desanya tidak Anak Anak yang bisa di anggap Kena Stunting,kenapa di anggap begitu, Anak Anak Belita di Desa Kami ini memang postur tubuhnya Kecil- Kecil,itu mungkin dari Keturunan,tapi ia lincah- lincah dan sehat,

Namun Demikian dari Puskesmas tetap memberi PMT setiap Pos Yandu,kemudian sumber mengakui sudah tiga bulan kebelakang dari sekarang PMT tidak lagi di berikan lagi,yang intinya di Desa kami ini tidak ada anak-anak yang terkena Stunting,ucapnya.tanda tanya ,apakah anggaran Negara tersalurkan....?

Kemudian Di Desa Tambak tinggi tepatnya di RT lll,disini wartawan Sjbnews bertemu seorang Belita ,Belita tersebut kelihatan pertumbuhan cukup memperhatikan,tubuh kecil agak Kurus,

Kebetukan Sjbnews lansung berhadapan ibu kandung Belita tersebut bernama Anisa Yurika,di katakanya Bahwa anaknya itu bernama KINAN HAURA ZAKI Binti Yuska,
Kenan saat ini berumur 1,5 bulan ,berat badannya cuman 7,5 kilo gram,ketika di tanya bantuan yang pernah di berikan ,baik dari Desa maupun dari Puskesmas,
Dikatan Anisa,kami pernah di beri PMT waktu Posyandu saja,

Kemudian Wartawan Sjbnews Dilas menyempatkan Diri untuk mendapatkan informasi di Kantor Kades Tambak Tinggi, tentang apakah ada warga yang terkena Stunting Di Desa Tambak Tinggi,apa tidak.

Pada waktu itu Lansung di terima Oleh Sekdes bernama Candra,dikatan Sekdes bahwa Di Desa Tambak Tinggi ini memang dulu ada Dua Warga yang terindikasi terkena Stunting ,sekarang sudah di nyatakan tidak Stunting Lagi,walaupun Demikian ,setiap Posyandu tetap diberikan PMT kata CANDRA Sekdes,sayang nya Sekdes tidak menyebutkan nama Warganya yang pernah terindikasi Stunting tersebut,

Kesempulan dari hasil Investigasi Sjbnews,mendapatkan informasi di lapangan ,menemukan ada warga yang betul betul di duga Kena Stunting tidak mendapat perhatian Pemerintah,kemudian di Desa tersebut tidak ada yang bisa di katagori Kna Stunting menjadi perhatian serius pihak petugas penangan Stunting,ada apa yang terjadi sebenarnya.....?

Maka di lihat dari hasil di lapangan terhadap petugas penangan Stunting,baik dari kabupaten ,Di Puskesmas ,dalam hal ini Dinas kesehatan, perlu pihak pengawasan Anggaran Negara menaruh kecurigaan terhadap penggunaan uang Negara Khusus Stunting,yang paling harus di awasi Publik adalah agar tidak terjadi Pagar makan tanaman,dalam arti kata jangan jangan pihak penegak hukum dapat Upeti juga dari anggaran Stunting tersebut,kendati sulit dibuktikan, (Dilas)


Tags

Berita Terkait

X