KERINCI , SJBNEWS.CO.ID - Kendati wabah covid 19 sudah berangsur kurang mewabah di Nagara kita Indonesia,namun pemerintah menegaskan pada warga tetap secara terus menerus mematuhi prokes.
Namun apa yang terjadi ditaman wisata kolam renang AYLA yang berlokasi di bukit tengah kabupaten kerinci Jambi,semua pengunjung tidak memakai masker,apa ini tidak membahayakan tumbuh nya wabah covid ?
Jum,at 6 Mei ketika wartawan sjbnews berkunjung ke taman wisata kolam renang AYLA sungguh terkejut,kurang lebih sekitar seribu orang pengunjung taman tersebut 99 Porsen tidak memakai masker.
Lebih aneh nya lagi didalam area taman tersebut ada Kabag op polres kerinci sedang santai bersama Kapolsek gunung kerinci termasuk beberapa orang anggotanya terindikasi turut pembiaran terhadap pengunjung yang tidak pakai masker.
Seharusnya petugas keamanan memberi tegoran pada pengelola taman tersebut untuk memberi himbauan pada pengunjung agar memakai masker.
Yang lebih aneh lagi tiket masuk ke taman tersebut tidak diketahui oleh Pemkab setempat,harga tiket 20 ribu rupiah per kepala,yang aneh lagi bagi pengunjung yang bernyanyi harus membayar untuk satu lagu sebesar 20 ribu rupiah untuk bernyanyi ini bayaran termahal kata pengunjung pada sjbnews.
Melihat semua pengunjung taman tersebut sebagian besar tidak memakai masker sjbnews berusaha kompirmasi pada pengelola taman AYLA yang tidak diketahui namanya,waktu itu lagi sedang serius ngobrol dengan Kabag op polres kerinci dan Kapolsek gunung kerinci.
Ketika ditanya kenapa pengunjung banyak yang tidak pakai masker,pengelola taman tersebut malah minta wartawan dia tidak menulis dengan menyodorkan seratus ribu rupiah,tolong jangan ditulis ini uang seratus ribu kata pengelola.
Namun wartawan sjbnews menanyakan uang apa ini,uang agar tidak berita tentang pengunjung yang tidak pakai prokes tidak di tulis,namun sjbnews tetap menolak tidak mau terima uang.
Ketika uang tersebut mau di kembalikan pengelola taman AYLA keburu duduk dengan Kabag op polres kerinci,jadi seratus ribu rupiah tersebut masih tersimpan di tangan wartawan sjbnews.
Dengan adanya kebebasan pengelola taman wisata tanpa mempedulikan aturan yang diterapkan oleh pemerintah negara RI.
Ini perlu adanya tindakan tegas oleh pemerintah kabupaten,termasuk tindakan tegas dari polres kerinci,ini bahkan tidak adanya tindakan dari Kapolsek gunung kerinci yang santai bersama Kabag op polres ,atau jangan jangan ada perundingan,distop operasi taman tersebut atau cincau cincai. (DILAS)