BATANGHARI, SJBNEWS.CO.ID - Komite Sekolah dan Paguyuban Orang tua/Wali ,Dukung SMAN 1 Menyongsong Kurikulum Merdeka Belajar Tahun Ajaran 2022.
Kita jangan takut dan ragu menghadapi,masih akan ada Angin jauh lebih kencang ,Ombak jauh lebih besar, Rintangan jauh lebih tinggi.
Kita harus tetap Memegang Komando, Memimpin Pemulihan dan Kebangkitan dan bergerak secara bersama untuk wujudkan Merdeka Belajar tahun 2022.
Itulah kata akhir dari pidato sebagai Amanat Mendikbudristek RI ,yang dibacakan oleh pembina upacara ( Sukma Triana SH ) Kasubbag Tata Usaha ,dalam upacara Hari Pendidikan Nasional di SMA N1 Batang Hari ( 13 Mei 2022 ).
Di era kepemimpinan ibu Dra.Rony Setiyawati Mpd sebagai kepala Sekolah SMAN 1 , Berdasarkan SK Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini,Pendidikan Dasar ,Pendidikan Menengah No.0301/C/HK.00/2022 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana Sekolah Penggerak Angkatan II,menetapkan SMA N 1 Batang Hari sebagai salah satu dari 611 Sekolah Menengah Atas se Indonesia sebagai pelaksana program Sekolah Penggerak.
Kepala sekolah memiliki tugas makin berat ,hingga terus lakukan inovasi dan pembenahan.
Pada tahun ajaran baru 2022, sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
Dari tanggal 11 Mei s/d. tgl. 13 Juni 2022 SMAN1 melaksanakan "Komite Pembelajaran" .
Kepala Sekolah SMAN1 memilih, mengangkat dan menetapkan 6 tenaga guru ,dengan SK untuk mengikuti " Komite Pembelajaran".
Hasil dari pembelajaran akan ditransfer kepada seluruh Guru SMAN1 Batang Hari .
Kepala Sekolah menentukan peserta Komite Pembelajaran berdasarkan kriteria dan indikator , yakni:
1.Menguasai ilmu mengajar
( Pedagogik ).
2.Profesional.
3.Sosial tinggi.
4.Kepribadian baik dan bisa jadi contoh tauladan.
Kepala sekolah penuh keyakinan pada guru yang dipilihnya,yang masih bersetatus Honorer,tapi telah lulus sertifikasi sebagai guru Honorer di Propinsi,akan dapat menerapkannya.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru yang tidak memiliki kompetensi sebagai pengajar akan tereliminasi . Sehingga guru dituntut untuk memiliki kompetensi sebagai pendidik dan pengajar dan me miliki 4 kriteria/indikator diatas,terutama bidang Pedagogik,jelasnya.
Kelebihan Sekolah Penggerak dari sekolah lain adalah " Dana dan SDM " Dananya di suplai pemerintah dan SDM dibekali,tambahnya.
Sekolah lain juga pakai Kurikulum Merdeka, tapi Kurikulum Merdeka Mandiri , pakai dana dan biaya sendiri " lanjutnya.
Sesuai uraian ibu Rony,sekolah penggerak di Batang hari baru ada 2, yakni SMAN 1 dan SMAN 10.
Ada satu sekolah lagi yang sudah ikut seleksi,dan baru masuk dan lolos seleksi tahap pertama,akan mengikuti seleksi tahap ke Dua nantinya, yakni SMA N 5 Bajubang.
Saya singgung kelanjutan program Komite Sekolah,tentang pembuatan parkiran roda dua siswa.
Sesuai data sampai saat ini baru sebanyak 50 orang tua/wali murid yang telah memberikan Bantuan /Sumbangan.
Jauh dari harapan kita semua . Kepala Sekolah Dra.Rony Setiyawati Mpd ,sependapat dengan Ketua Komite Sekolah Edward Sirait BA .
Penerimaan sumbangan /bantuan tetap dilanjutkan dengan besaran sukarela.
Ketua komite juga telah mengeluarkan surat terbuka kepada seluruh orang tua/wali murid lewat WAG Paguyuban orang tua/wali per kelas.
Penerimaan akan dilakukan pihak komite Sekolah,sbb :
- Bagi orang tua/wali murid kelas XII yang telah lulus, dan kelas X , XI ,akan dikeluarkan pihak Komite " Surat Bebas Komite".
Siswa mengisi secara Sukarela besaran sumbangan atau bantuan nya , tanpa paksaan dan kalaupun mungkin tidak ada nominalnya , tetap di isi oleh orang tua/wali siswa.
Surat Bebas Komite ini di ambil dan di isi oleh siswa kelas XII saat pengambilan Ijazah. Sedangkan kelas X dan XI
selambatnya saat pengambilan Raport kenaikan kelas.
Bagi orang tua/wali murid yang telah membayar sebesar yang di sepakati awal, baik kelas X,XI dan kelas XII ,akan dibagi untuk mengisi ulang.
Kelebihan sumbangan/bantuannya akan dikembalikan.
Sehingga penerimaan pengurus Komite dapat dilihat dari "Surat Bebas Komite".Sekaligus sebagai bukti tanda terima yang akurat dan sah yang akan dipertanggung jawabkan pihak Komite Sekolah. (Edward Sirait)