TTANJUNG JABUNG BARAT, SJBNEWS.CO.ID - Ditengah perjuangan panjang pemerintah menekan angka anak penderita gizi buruk atau stunting di Indonesia, kabar baik datang dari Tanjung Jabung (Tanjab) Barat, Jambi. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi masa depan yang sehat, dengan menyalurkan bantuan untuk 106 anak stunting di enam kecamatan kawasan kabupaten Tanjab Barat.
Bantuan dalam bentuk paket berisi susu, kacang hijau, telur dan bubur itu diserahkan Kasubag TJSL PTPN IV Regional 4, Sumarfin Purba dan diterima langsung Yose Devi Hidayat, SKM, Penyuluh KB Ahli Terampil sekaligus bagian dari Tim Pendamping Keluarga pada Rabu (25/3/2025. “Kami tidak hanya menerima bahan pangan. Kami menerima kepercayaan dan harapan. Ini bukti bahwa kami tidak sendiri,” ungkap Yose, sembari menatap kotak-kotak bantuan yang siap disalurkan ke pelosok desa.
Dia mengaku bahwa tercatat ada 106 anak penderita stunting di enam kecamatan di kabupaten Tanjab Barat kecamatan Renah Mendaluh ada 22 anak stunting, kecamatan Merlung terdapat 11 anak stunting , kecamatan Muara Papalik terdapat 4 anak, kecamatan Tungkal Ulu ada 11 anak, kecamatan Batang Asam terdapat 32 anak serta kecamatan Tebing Tinggi ada 26 anak stunting.
Yose mengatakan, banyak desa di kabupaten ini, akses terhadap pangan bergizi masih menjadi tantangan. Harga yang tidak terjangkau dan minimnya pengetahuan tentang gizi sering menjadi penyebab anak-anak tidak mendapatkan asupan yang mereka butuhkan di masa emas pertumbuhannya.
Yose yang hampir setiap hari menempuh jalan berlumpur demi menjangkau desa-desa terpencil, percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. “Kami datang dengan sepeda motor, membawa susu dan telur, tapi yang sebenarnya kami bawa adalah harapan. Anak-anak ini pantas mendapatkan kesempatan untuk tumbuh optimal,” tuturnya.
Sementara Kabag Sekper Regional 4, Hariman Siregar mengaku bantuan stunting bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Regional 4 yang telah dianggarkan tiap tahun. Regional 4 tidak sekadar memberikan bantuan sesaat tapi berkelanjutan sampai tiga tahap atau anak itu tidak dalam kondisi gizi buruk lagi. Bantuan bagian dari upaya berkelanjutan yang terukur, menyasar langsung keluarga-keluarga yang paling membutuhkan, melalui kolaborasi erat dengan tenaga pendamping di lapangan.
“Stunting bukan hanya persoalan angka. Ini adalah tentang masa depan anak-anak kita. Dan masa depan itu dimulai dari piring makan mereka hari ini. Kita semua ikut bertanggungjawab akan kebutuhan gizi anak generasi penerus dengan kecerdasan serta kesehatan prima ,” ujar Hariman Siregar. (*)