JAMBI, SJBNEWS.CO.ID - Keberadaan dan kontribusi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 Jambi sangat terasa untuk perkembangan perekonomian Jambi termasuk perhatian dalam bidang Budaya dan Pariwisata. Untuk itu, rangkaian ulang tahun Jambi ke 68, Pemprov Jambi menganugerahkan Award khusus kepada perusahaan perkebunan milik negara ini.
Anugerah penghargaan diserahkan dalam acara Malam Keagungan Melayu 2025 bertajuk "Warisan Tanah Leluhur Adat Dijunjung, Budayo Disanjung." Award dari Pemprov Jambi ini, diterima langsung SEVP Business Support PTPN IV Regional 4, Ifri Handi Lubis, Selasa (7/1/2024) di GOR kotabaru Jambi. Award sebagai bentuk apresiasi atas dukungan sponsorship yang diberikan oleh perusahaan.
“”Saya apresiasi PTPN IV Regional 4 dan pihak lain atas kontribusi ikut serta membangun Jambi sampai saat ini. Kita perlu bersama berpadu untuk pembangunan Jambi dalam berbagai bidang hingga ujungnya mensejahterakan rakyat Jambi,”” kata Gubernur Jambi, DR Al Haris SSos, MH saat menyerahkan penghargaan malam itu.
Menurut Gubernur, budaya dan pariwisata alam yang elok di Provinsi Jambi adalah peninggalan sejarah anugerah dari Allah SWT yang patut disyukuri dijaga. Salah satu upaya itu dengan gelaran Malam Keagungan Melayu 2025 bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya Melayu yang kaya akan nilai-nilai luhur serta warisan kebudayaan yang terus dijunjung tinggi.
Sementara, SEVP Business Support Ifri Handi Lubis Award yang diberikan Pemprov Jambi merupakan penghargaan dan pengakuan kontribusi BUMN perkebunan ini. Bagi Regional 4 Jambi, penghargaan akan menjadi penyemangat dan peningkatan upaya pelestarian budaya dan pariwisata di Jambi dengan jargon Tanah Pilih Pusako Batuah.
“Ini komitmen kami mendukung pelestarian adat dan budaya yang menjadi identitas bangsa, khususnya di Tanah Melayu. Kami bangga dapat berkontribusi dalam kegiatan ini. Kami berupaya terus menerus ambil bagian dalam menjaga budaya leluhur kita," ungkap Ifri Handi Lubis.
Malam Keagungan Melayu sendiri diisi dengan berbagai pertunjukan seni budaya, seperti tarian tradisional Melayu, musik gambus, hingga pameran artefak budaya khas Melayu. Acara tersebut juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara pelaku budaya, pemerintah, dan masyarakat luas.(***)