JAKARTA, SJBNEWS.CO.ID - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menyambut baik program Polisi RW. Lemkapi melihat, program tersebut sangat strategis karena dapat menjadi sarana untuk mendekatkan polisi kepada masyarakat.
"Program Polisi RW sangat baik. Dengan meratakan polisi di seluruh RW Indonesia, sudah barang tentu akan mendekatkan polisi dengan masyarakat," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia Edi Hasibuan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Edi mengatakan melalui Polisi RW, masyarakat akan mudah menyampaikan setiap persoalan yang dihadapinya kepada polisi. Sebab, masyarakat akan mudah menghubungi dan minta bantuan kepada polisi jika menemukan gangguan keamanan di lingkungannya, katanya.
Terlebih lagi, menurut Edi, konsep Polisi RW atau sejenisnya banyak digunakan polisi-polisi di dunia, termasuk di Jepang yang dikenal dengan sebutan Polisi Koban.
Sehingga, ia tidak sependapat munculnya pandangan bahwa Polisi RW akan akan menjadi alat politik atau alat gebuk penguasa.
"Kalau ada akun Tiktok yang menyatakan bahwa Polisi RW menjadi alat politik dan alat gebuk rakyat yang beroposisi dengan penguasa, itu berlebihan," tutur Edi.
Justru, menurut Edi, gagasan Polisi RW ini memperkuat perpolisian masyarakat (community policing) yang selama ini sudah berjalan, katanya.
"Jika dahulu program Polri adalah satu desa satu polisi, kini target polisi lebih berat yakni satu polisi satu RW," jelas Edi.
Sejauh ini, kata Edi, program satu desa satu polisi atau dikenal dengan sebutan bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) telah sukses dan kinerjanya banyak diapresiasi.
Pada Februari 2023, Polda Metro Jaya meluncurkan Polisi RW. Kini, polisi RW, terus diterapkan di berbagai polda Tanah Air. (DIV)