JAMBI, SJBNEWS.CO.ID - Profesi wartawan mulai tercoreng dengan ada nya ulah oknum yang mengatas namakan wartawan.
Wartawan memiliki standar etik dan independensi yang harus dijaga. Namun, di berbagai daerah masih ditemukan individu yang melanggar etika dan mencederai integritas profesi jurnalistik.
Peristiwa wartawan yang menyalahgunakan profesi ini semakin meresahkan ketika di temukan oknum wartawan di lapangan menciptakan konflik kepentingan.
Kode etik profesi wartawan harus dijaga, Wartawan memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi yang akurat, wartawan harus menjaga netralitasnya.
Banyak wartawan menyalahgunakan nama wartawan untuk kepentingan pribadi atau kelompok, Banyak pihak yang dirugikan, mulai dari narasumber yang mendapat tekanan, hingga media yang citranya tercoreng mengaku wartawan sering kali melakukan intimidasi terhadap narasumber demi kepentingan tertentu. Padahal, prinsip utama jurnalistik adalah verifikasi dan objektivitas.
Untuk mencegah semakin rusaknya profesi jurnalis, Dewan Pers harus menertibkan media media dengan menghimbau kepada pemerintah untuk tidak memberikan izin kalau tidak ada rekomendasi dari persatuan wartawan Indonesia (PWI) dan PWI harus memperketat pengawasan terhadap wartawan dan media .
Wartawan sejati harus menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dan memastikan bahwa profesinya tidak disalahgunakan. (JJ)
