BATANGHARI.SJBNEWS.CO.ID- Polri Presisi Untuk Negeri,Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju.
Polisi sebagai Pelindung , Pengayom dan pelayan Masyarakat ,berupaya terus melakukan perobahan dan inovasi demi perbaikan citra. Apalagi memasuki usia nya yang ke 77 tahun,dari personil polri yang lebih kurang 420.000 ini apakah tidak ada yang baik. Masih kah dipercaya i ,karena adanya berbagai tindakan kesalahan yang dilakukan oleh Oknum pejabat bahkan para petinggi Polri. Pertanyaan ini selalu muncul, apalagi sejak di kumandangkan, di dengungkan dan di gaungkannya pertama kali selogan "Presisi " oleh Kapolri Jend. Listyo Sigit Prabowo .
PRESISI, yakni singkatan dari Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan.
Presisi sudah menjadi suatu kata yang melekat di tubuh Kepolisian Republik Indonesia, sejak dikumandangkan.Bahkan disetiap sudut kantor polisi ada selogan "Presisi " terpampang.
Semoga hal ini akan menjadi suatu bentuk tindakan untuk pengembalian Citra ,Roh dan Marwah kepolisian di mata masyarakat Indonesia pada khusus nya dan mata Dunia pada umumnya.
Presisi kalau dimaknai mengandung arti tepat 'tidak ada celah untuk suatu kejahatan'. Presisi bukan lah hanya selogan, tetapi lebih diterapkan oleh segenap anggota polri. Salah satu perwujudan presisi polri, oleh Kapolri Jend. Listyo Sigit Prabowo adalah di bukanya Aplikasi Dumas (aduan masyarakat) presisi , demi menampung pengaduan masyarakat terkait dengan adanya pelanggaran tentang penanganan,pelayanan, dan tindakan ,serta perlakuan atau prilaku dan penyalah gunaan wewenang anggota Polri dan PNS polri di masyarakat.Kita patut mengapresiasi Polri,yang telah melakukan bersih bersih dan menindak tegas anggota polri yang melakukan kesalahan dan pelanggaran dengan tidak pandang buluh.
"Saya akan melakukan tindakan tegas terhadap anggota, baik itu Kapolres, Kapolda, Direktur, demikian juga di Mabes, tolong sama sama diperhatikan.
"Saya tidak memberikan toleransi, kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot,".Tegas Kapolri. Jend.Listyo Sigit Prabowo.
Setelah 2 pristiwa besar petinggi Polri (Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa), yang telah menyita perhatian seluruh lapisan masyarakat,Presisi Polri diuji dan Polisi disorot lagi yakni terjadinya penganiayaan yang dilakukan oleh anak AKBP Achirudin seakan ada pembiaran dan hingga dilakukan pemeriksaan harta kekayaan oleh KPK.Penyalah gunaan wewenang oleh pejabat dan petinggi polri, seperti :
Kapolda Metro Jaya, Irjend. Fadil Imran.
Mantan Kapolda Jawa Timur, Irjend Nico Afinta.
Kapolda Sumut,Irjend Panca Simanjuntak.
Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto.
Penasehat Kapolri, Fahmi Alamsyah.
Sebaiknya polri tidak hanya melakukan pembenahan atau pembersihan secara oknum atau individu , tetapi pembenahan secara menyeluruh, utuh tubuh Polri sebagai satu pohon atau Institusi. Setiap Pimpinan Polri bertanggung jawab atas bawahannya. Polri tidak anti kritik dan pemberitaan ,tapi menjadikan kritikan dan pemberitaan serta saran itu sebagai sarana Polri untuk membangun dan memperbaiki citra institusi dan berbenah diri. Sehingga Sumber Daya Manusia Polri mencerminkan polri Presisi. Presisi polri tidak hanya penindakan terhadap anggota yang melanggar, tetapi di berikan juga penghargaan bagi perwira dan anggota polri yang berprestasi, seperti: Gelar Cendikiawan bidang Akademik,Gelar Tertaba bidang mental dan sikap terbaik, Gelar Trenginas bidang ke Samaptaan dan Jasmani.serta Gelar terbaik umum dan lainnya. Tugas utama Polri sebagai pengayom ,Pelayan dan pengamanan ,diharapkan dapat menciptakan keamanan di masyarakat dan bersama dengan instansi terkait dapat mensukseskan pelaksanaan Pemilu 2024 secara netral,yang Damai menuju Indonesia Maju.
Harapan pada Polri, semoga polri semakin dekat dan dicintai masyarakat dan menghindari sikap yang mempertontonkan ketidak adilan dan sikap arogansi di masyarakat.
Sehingga perobahan yang telah di lakukan dengan Presisi Polri yang telah dimulai juga dengan perobahan dalam bidang pendidikan bagi calon anggota polri yakni kurikulum pendidikan jadi Kurikulum Presisi .
Polisi yang baik hanya ada 3,yakni: polisi tidur, polisi patung dan polisi Hoegeng(Gusdur).
Polisi bukanlah sekedar profesi, tapi sebuah jalan untuk mengabdi. Polri yang bersih, adil dan Humanis adalah dambaan masyarakat.
Polri sebagai alat negara dalam menegakkan hukum hendaknya Netral dan seadil adilnya, jangan tajam ke bawa, tapi tumpul ke atas.
Selamat Hari Bayangkara ke 77.
1 Juli 2023.
(Edward Sirait SSA.)