Pemkot Jambi Antisipasi Lonjakan Covid, Banyak Ditemukan Klaster Keluarga

- Kamis, 03 Februari 2022, 12:00 AM
Keterangan Foto

KOTA JAMBI , SJBNEWS.CO.ID - Kasus Covid-19 di Kota Jambi kembali meningkat.

Dari data kemarin Rabu (2/2), terdapat tambahan 4 kasus positif Covid-19.

Sehingga total masyarakat Kota Jambi yang kini menderita Covid-19 aktif sebanyak 47 orang.

Namun belum diketahui, apakah dari 47 kasus tersebut ada penderita yang mengalami Covid-19 varian omicron. Pasalnya sampel pengujian varian omicron harus dikirim ke Kemenkes RI dan hasilnya harus menunggu dalam rentan waktu 2 minggu hingga 1 bulan.

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan para Kepala Puskesmas se Kota Jambi, juga dengan Dinas Kesehatan Kota Jambi untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 yang kini terjadi.

“Tingginya kasus covid ini dikarenakan keaktifan tim kesehatan dalam melakukan tracing, dan setelah dievaluasi, ternyata diketahui riwayat dari perjalanan luar daerah, luar provinsi,” sebut Fasha.

“Ada yang satu keluarga positif.  Jadi banyak klaster keluarga,” ujar Fasha.

“Jangan merasa sudah vaksin dua kali, kondisi sudah lebih aman. Ini yang harus dijaga. Tidak ada jaminan yang sudah vaksin 2 kali tidak terkena Covid. Tetap bisa kena, namun kemungkinan parahnya bisa diminimalisir dibanding yang belum divaksin,” tutur Fasha.

Lebih lanjut Fasha mengaku, saat ini belum ada ditemukan Covid varian omicron di Kota Jambi. Karena memang belum ada hasil sample yang keluar dari Kemenkes RI.

Lanjut Fasha, pihak Mentri Kesehatan RI mengeluarkan edaran pada daerah untuk setiap ada kasus postif supaya dikirmkan sample. Pengiriman samplenya dibatasi. Hanya boleh 7-10 sample.

“Dikirim ke Kementrian Kesehatan. Setelah itu juga hasilnya menunggu 2 minggu sampai 1 bulan,” katanya.

Kata Fasha, yang dikhawatrikan pihaknya, saat nanti pasien sudah dirawat dua minggu dan dinyatakan negatif, namun setelah diperbolehkan pulang hasil dari Kemenkes RI keluar bahwa pasien tersebut postif omicron.

“Ini yang bagaimana tindakannya, apakah kami panggil kembali atau sebagainya. Ini jadi dilematis bagi kami,” ujarnya. (CR01)


Tags

Berita Terkait

X