JAMBI , SJBNEWS.CO.ID - Jelang hari raya idul fitri, kebutuhan bahan pokok di Provinsi Jambi mulai meningkat. Ini karena lambatnya mobil ekspedisi yang membawa barang untuk masuk ke Jambi. Karena mereka terjebak kemacetan di jalan. Sehingga harga bahan pokok di Jambi alami peningkatan.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi Harmadeli mengatakan, bahan pokok di pasar tradisional yang ada di Jambi, Khususnya Kota Jambi alami peningkatan pada harga, ini karena lambatnya mobil ekspedisi yang membawa bahan pokok lambat masuk ke Jambi.
“Karena sekarang ini mereka terjebak kemacetan di Palembang, jadi barang lambat masuk ke Jambi makanya harga jadi mahal,” kata dia, Minggu 24 April 2022.
Lanjutnya, kemacetan tersebut selain banyak masyarakat yang mulai melakukan mudik lebaran, di jalan Sumatera, khususnya di Pangkalan Balai Palembang terjadi mobil terbalik atau kecelakaan yang mengganggu arus lalu lintas.
Dengan demikian yang mengalami kelonjakan harga saat ini seperti harga cabe merah yang kini telah mencapai Rp 40 ribu per kilogramnya, dari harga sebelumnya yang hanya sebesar Rp 38 ribu per kilogramnya.
“Dampaknya ya ini, harga bahan pokok mulai naik yang di jual di pasar tradisional, kita juga bingung kalau pasokannya tak masuk,” tambahnya.
Kemudian juga, untuk harga cabe rawit saat ini telah mencapai Rp 46 ribu per kilogram, dari harga sebelumnya yang hanya Rp 44 ribu perkilogram. Tak hanya itu, yang mengalami kenaikan harga juga terjadi pada Bawang Merah, yang kini mencapai Rp 38 ribu perkilogramnya.
Sementara sebelumnya harga bawang merah hanya mencapai Rp 36 ribu. Selanjutnya harga bawang putih juga terjadi peningkatan harga bawang yakni sebesar Rp 22 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya sebesar Rp 20 ribu per kilogram. (JD)