Ikan Pada Mati di Sepanjang Aliran Sungai Deras di Desa Sungai Buluh, di Duga Akibat Limbah dari Perusahaan

- Rabu, 25 September 2024, 03:35 PM

MUARA BULIAN, SJBNEWS.CO.ID - Ikan pada mati di sepanjang Aliran Sungai Deras di Desa Sungai Buluh, di duga akibat Limbah dari Perusahaan.

Kehadiran perusahaan baik besar maupun menengah sangat diharapkan oleh warga bahkan pemerintah Desa. Demikian hal nya Desa Sungai Buluh,telah hadir beberapa perusahaan swasta,bahkan ada yang sudah bersekala Nasional. Disatu sisi berdampak positif bagi warga sekitar. Warga sekitaran dipakai sebagai tenaga kerja,baik yang tetap (Karyawan), maupun Buruh Harian Lepas (BHL).
Disisi lain menimbulkan dampak Negatif bagi warga , apabila pendirian perusahaan tidak memenuhi aturan dan persyaratan serta Lingkungan.

Seperti halnya yang terjadi di Desa Sungai Buluh -Kec.Muara Bulian.
Dampak buruk bagi warga sekitar atas limbah yang dikeluarkan oleh salah satu Pabrik Pengolahan Sawit (Brondolan) yang terletak di Rt.10 dan Rt.11. Setiap saat mencemari udara dengan aroma bau Limbah yang sangat menyengat.

"Sesak napas kita bila sudah menghirup aroma dari limbah pabrik sawit itu" kata warga.
"Ntahlah,kok bisa berdiri di sekitar kita,padahal kami tidak perna diminta izin sebelumnya " kata warga yang terdekat rumahnya dengan pabrik.
"Setau saya,pembuatan pabrik harus melihat lingkungan dan minimal jaraknya 1 Km dari pemukiman warga yang ada" lanjutnya sok tau.
Lain lagi penuturan warga Rt.11,mereka tidak bisa lagi mandi, mencuci dan mengambil air minum dari Sungai akibat air tercemar.

"Kami gunakan sungai tempat mandi,cuci dan ambil air untuk direbus dan minum." kata warga.
Atas hal ini,awak media langsung ke lokasi yang disebutkan.terlihat nyata kondisi Air sungai mengeluarkan bau tak sedap,warna hitam pekat.

"Airnya berbusa,berminyak,mengeluarkan aroma bau menyengat,dan hitam pekat" kata ibu Rt.11 (Ritna).
"Kami warga menggunakan sungai untuk mandi,cuci dan bahkan ambil Air untuk direbus (minum-red).kami belum ada sumur sendiri dan Pam belum masuk", lanjutnya.

Ibu Rt 11 memberi penjelasan bahwa Sample air sudah di bawa oleh petugas yang datang,untuk dipastikan kandungannya dan apakah itu Limbah berasal dari Pabrik atau Gudang. Warga disarankan untuk sabar menunggu hasil,sementara warga mengharapkan solusi dari pemerintah dan Dinas terkait untuk memberi bantuan air.
" Mau itu limbah pabrik,atau limbah dari Gudang yang temboknya dan posisi gudang ditepi sungai,kami tidak perlu tau"celetuk warga.

"Kami hanya harap agar dibantu didatangkan air"harap nya. Awak media yang juga peduli hal ini mengadakan penelusuran pada Dinas Lingkungan Hidup mempertanyakan kebenaran akan telah dilakukan pengambilan Sample.namun pihak Lingkungan hidup membantah ,mereka tidak ada mengetahui dan melakukan hal itu.Diduga itu adalah petugas dari perusahaan semata,yang juga sampai saat ini belum memberi hasil Lab. nya.

Kegembiraan warga dengan kehadiran Perusahaan di Desa Sungai Buluh,yang juga di respon positif oleh Desa (Kades Sungai Buluh),dengan penuh percaya diri memberikan kesempatan pada para pencari kerja,khususnya putra daerah sekitar,dengan melakukan penerimaan berkas lamaran. Anak warga yang memiliki Disiplin ilmu,dari jenjang lulusan SLTA,hingga D3 dan S1,berusaha memenuhi persyaratannya Lamaran untuk kelengkapan administrasi,hingga tidak sedikit dana yang harus dikeluarkan oleh orang tua dalam pengurusannya.

" Saya sampai mencari utangan untuk urus SKCK dan Surat Keterangan apa iti,katanya Bebas Narkoba",ungkap salah satu orang tua yang enggan menyebut namanya.
"Iya...jangan kan di terima,dipanggil aja tidak,gimana mau bayar uang yang kami pinjam", lanjutnya kesal.

Saat info adanya ikan pada mati di sungai beberapa minggu sebelumnya,kami awak media mendapat masukan dari salah seorang warga yang juga termasuk pemuka masyarakat. Kami tanyakan seputar info dari warga.
" Begitulah ,semua berkas dikumpul di Desa oleh aparat Desa,namun penerimaan secara Online, inikan perusahaan Nasional-,jadi direkrut karyawan lewat online."katanya.

Calon Karyawan telah dipanggil untuk wawancara. Jadi yang lewat Desa hampir tidak ada yang masuk." Lanjutnya.
"Jangankan ibu,khusus yang BHL Bongkar Muat aja pun,lewat Serikat Buluh,sulit untuk diterimah" lanjutnya lagi.

"Adapun yang diterima sebagian besar lewat kerjasama pakai CV Saya yang kebetulan ada spesifikasinya bidang penyalurannya tenaga kerja,dan nanti bisa tetap penerimaan lewat CV saya", tutupnya penuh semangat.
Awak media langsung mencari kebenaran,dan coba bertanya pada Kades Sungai Buluh.Dan harapan agar Kepala Desa dapat memberi penjelasan ,agar warga yang merasa sudah mengeluarkan dana untuk kelengkapan administrasi lamaran dapat memaklumi,karna sebagian besar warga tersebut adalah keluarga tidak mampu. Sampai dengan berita ini kita naikkan,untuk mendapatkan klarifikasi keseimbangan Kepala Desa belum dapat ditemui. (Edward Sirait).


Tags

Berita Terkait

X