KERINCI.SJBNEWS.CO.ID-Puluhan mahasiswa ,MII mahasiswa Islam Indonesia kerinci adakan orasi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat ke bupati kerinci di bukit tengah 26 Oktober.
Orasi puluhan mahasiswa Islam Indonesia kerinci kekantor bupati kerinci kali ini menuntut janji Bupati kerinci yang telah disepakati antara mahasiswa dengan bupati pada tanggal 14 Oktober yang lalu ,maka kali ini mereka datang menuntut janji Bupati.
Setibanya para mahasiswa didepan kantor bupati dengan tujuan ingin ketemu bupati para mahasiswa lansung dihadang oleh anggota kepolisian termasuk pol PP setelah setengah jam mahasiswa tidak bisa masuk kedalam kantor untuk bertemu Bupati spontan suasana mulai memanas sehingga terjadi aksi saling dorong antara pihak kepolisian dengan peserta demo,ucapan emosi terlontar mulut mahasiswa ,mana Bupati,kenapa takut ketemu kami,kami ingin menyampaikan aspirasi rakyat yang terzalimi,sudah dua periode kerinci dipimpin pak ADIROZAl,tidak menampakan tanda tanda kemujuan pembangunan
Teriakan para pendemo ahirnya para pejabat Pemkab kerinci keluar menemui pendemo,antara lain Sekda,Asisten satu ,dua dan as tiga yang menghadapi pendemo sambil membuat alasan pada mereka bahwa Bupati tidak berada di tempat,maka para pejabat tersebut minta pendemo menyampaikan aspirasi pada pejabat tersebut di pintu masuk halaman kantor ,para pendemo minta pejabat menerima mereka ditempat yang layak bukan dijalanan,ahirnya audensi dilakukan duduk di lantai yang berdebu didepan ruangan sekda.
Disitulah Kiki Kurniawan selaku ketum cabang Mii lansung melemparkan pertanyaan k Sekda Kerinci Zainal,apa kata KikI,tadi pak Sekda mengatakan Bupati tidak berada di tempat,kemana Bupati kata KikI,sehingga membuat Sekda kerinci bingung menjawab pertanyaa Kiki berkemungkinan Sekdapun tidak tau dimana keberadaan Bupati saat itu,ahirnya pertayaan ketum Mii itu dikelaripikasi oleh Asisten tiga DARIFUS ,Pak Bupati sedang tidak berada di kantor bukan berarti pak Bupati tidak mau melayani adik adik mahasiswa ,beliau tidak tau bahwa adik adik mahasiswa mau ketemu beliau,kalau adik adik mau ketemu Pak Bupati tentu harus memberi tahu dulu supaya bisa diagendakan jadwal pertemuanya kata DARIFUS dengan nada lemah lembut dihadapan mahasiswa mengklarifikasi pertanyaan mahasiswa ke Sekda,sehingga para pendemo sangat berlapang dada menerima ucapan Asisten tiga,sementara asisten satu yang berada di sebelah kanan astiga itu diam melompong tidak berbicara, begitu juga asisten dua juga diam membisu.
Enam tuntutan mahasiswa pada bupati kerinci diantanya adalah agar pembangunan perkantoran di bukit tengah harus selesai di tahun 2022,kemudian tenaga honorer harus gajinya dibayar,kemudian adanya jalan kabupaten banyak yang rusak parah akibat tidak diperbaiki dan tidak diperhatikan oleh dinas p.u.p.r ,sayangnya para pendemo tidak mau memberikan selebaran tuntutan mereka pada Bupati tersebut tidak mau diberikan sama awak media,sehingga tuntutan pendemo tersebut dapat disadap wartawan sepotong sepotong saja,audensi tetap juga masih berlangsung,pertanya tentang kelanjutan pembangunan kantor Asisten tiga juga ikut memberi penjelasan.
Kalau pembangunan kantor bisa kita lihat sama sama sedang dikerjakan,inshak Allah bulan nopember ini selesai dikerjakan kata DARIFUS walaupun sedikit penjelasan dari As Tiga DARIFUS tapi kelihatanya cukup menyejukkan hati para pendemo,usai penjelasan dari As tiga dan Sekda para pendemo dan para penjabat Pemkab berangsur angsur membubarkan diri.(dilas)