MUARA BULIAN , SJBNEWS.CO.ID - Senin,11 April 22,terjadi unjuk rasa dari warga yang telah terorganisir,yakni Rt.Pasar baru dan Rt.Sridadi.
Warga turun kejalan minta penertiban,yang sebelumnya telah berkordinasi dengan pihak terkait,Lurah,Camat serta pihak Polsekta M.Bulian.
Unjuk raja dilakukan di sepanjang jalan Sridadi - Pasar baru,dan Terminal angkutan Barang. Para pengunjuk rasa melakukan pengosongan paksa terminal angkutan barang yang nyata nyata dijadikan tempat parkir baik truk Bt.Bara yang berisi,bahkan yang kosong.
Mirisnya diterminal tersebut ditemukan mobil parkir ,kurang lebih 20 jerigen (35 L) berisi penuh,diduga minyak Solar.
Sepanjang badan jalan lintas M.Bulian - Jambi dibuat menjadi tempat parkiran truk Batubara ,bahkan ada yang menutupi jalan masuk ke warung, toko dan rumah tinggal warga.
Warga sekitar yang berada di pinggir jalan ,terlebih bertoko, berdagang, merasa sangat dirugikan.
"Dagangan kami tidak laku,sebab pembeli terhalang ,tidak bisa pembeli masuk ke warung kami mau belanja ,kata salah seorang pedagang pinggir jalan.."apalagi kami ngontrak tempat,kalau kami gak bisa dagang,gimana kami bisa bayar kontraknya "..lanjutnya.
" Kami minta jangan melintas sebelum jam 6 sore,karna kami mak mak juga mau belanja kepasar,tapi macet,apalagi terkadang truk angkutan Batu bara pakai badan jalan dua jalur.kata mak mak yang lain.
Dalam orasinya,salah seorang pembicara memakai kemeja bertuliskan LPM dengan menggunakan pengeras suara,berapi api meneriakkan seruan,;"kepada Dinas perhubungan Muara Bulian Batang hari ,agar jangan menggunakan Terminal sebagai tempat parkir,dan kepada bapak Supir Batubara agar jangan parkir dibadan jalan ,terlebih di sepanjang kelurahan Sridadi sampai kelurahan Pasar baru." katanya.
Sembari menunjukkan spanduk kepetugas Dinas Perhubungan, serta mengarahkan pada supir Batubara yang lagi kosong,dan hendak muat,tolong para pengusaha Batu bara pikirkan rakyat,yang menderita menghirup debu Batubara,jangan pikirkan hanya usahamu,tapi pikirkan juga kesehatan kami...katanya.
Untuk mencegah tindakan arogan,pihak kepolisian dengan dibantu oleh satpol PP turun ketempat warga ber orasi,namun warga tetap mengikuti aksi secara damai.(Edward Sirait-C.Mungkur)